Jarang
sekali kami bersyukur kepada-Mu, Wahai Tuhan…
Padahal
kami pun tau semua itu karunia-Mu.
Pelit
sekali kami menyebut nama-Mu, Wahai Tuhan …
Padahal
kami pun sadar bahwa napas ini milik-Mu.
Kami
lebih sering meminta kepada-Mu, Wahai Tuhan …
Padahal
kami lupa bersyukur atas pemberian-Mu.
Kami
lebih senang terbahak-bahak, Wahai Tuhan …
Padahal
mulut ini adalah titipan-Mu.
Kami
lebih sering berbangga diri, Wahai Tuhan…
Padahal
Engkaulah yang meneteskan setitik rahmat itu.
Kami
lebih sering ingkar, Wahai Tuhan …
Padahal
itu istidraj-Mu.
Wahai
Sang Pemberi Karunia,
Kami
tahu Engkau yang memberikan ini semua
Namun,
kami pun sadar jika pemberian-Mu
Lebih
sering kami dustakan daripada meng”iya”kan.
Ampun
maaf dari kami, Wahai Tuhan,
Jika
terlalu merepotkan-Mu,
Jika
terlalu berkhianat atas karunia-Mu.
Namun,
berbanggalah hati ini, Wahai Tuhan…
Karena
Engkau masih bersedia memberikan karunia-Mu kepada kami.
Fabiayyi
aalaai rabbikuma tukadzziban
Tiada nikmat dan karunia-Mu yang kami dustakan