Ketika keinginan tak kunjung terpenuhi,
Bertanyalah pada diri, sebaik apa
tabiatmu!
Ketika cita-cita tak kunjungi terjadi,
Renungkanlah pada diri, sebaik apa usahamu!
Ketika impian hanya berlalu dalam mimpi,
Berkacalah pada diri, sesempurna apa
amalmu!
Ketika keharusan tak kunjung menjadi
nyata,
Bertafakurlah membawa diri, semulia apa
pahalamu!
Ketika bahagiamu tergantikan dengan
tangismu,
Bermuhasabahlah, sesempurna apa taubatmu!
Sebaik apa tabiatmu?
Sucikah jasadmu?
Sebaik apa usahamu?
Sucikah pendapatanmu?
Sesempurna apa amalmu?
Sucikah dari riya’mu?
Semulia apa amalmu?
Sucikah dari busung dadamu?
Semulia apa pahalamu?
Sucikah dari dosamu?
Sesempurna apa taubatmu?
Sucikah dari hatimu?
Oh… Ya Ghaffar,
Ternyata jasadku berbau
Ternyata pendapatanku kotor
Ternyata riya’ku bermasa-masa
Ternyata sombongku tiada usai
Ternyata hatiku jauh dari keikhlasan
Dan, ternyata kesemuanya masih selalu ada
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi tabir
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi bebatuan
besar
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi beban
pikulan
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi
gunung-gunung
Dan, pantaslah kesemuanya itu menjadi
penghalang
Penghalang keinginan
Penghalang cita-cita
Penghalang impian
Penghalang kenyataan
Penghalang bahagia
Ampuni kami,
Ampuni aku,
Ampuni aku dan kami semua
Wahai Yang Maha Pengampun
Agar kesemuanya kau berikan!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar