Ads 468x60px

Selasa, 06 September 2016

#99 Rumput Cinta 16: AL WAHHAB

Jarang sekali kami bersyukur kepada-Mu, Wahai Tuhan…
Padahal kami pun tau semua itu karunia-Mu.
Pelit sekali kami menyebut nama-Mu, Wahai Tuhan …
Padahal kami pun sadar bahwa napas ini milik-Mu.

Kami lebih sering meminta kepada-Mu, Wahai Tuhan …
Padahal kami lupa bersyukur atas pemberian-Mu.
Kami lebih senang terbahak-bahak, Wahai Tuhan …
Padahal mulut ini adalah titipan-Mu.

Kami lebih sering berbangga diri, Wahai Tuhan…
Padahal Engkaulah yang meneteskan setitik rahmat itu.
Kami lebih sering ingkar, Wahai Tuhan …
Padahal itu istidraj-Mu.

Wahai Sang Pemberi Karunia,
Kami tahu Engkau yang memberikan ini semua
Namun, kami pun sadar jika pemberian-Mu
Lebih sering kami dustakan daripada meng”iya”kan.

Ampun maaf dari kami, Wahai Tuhan,
Jika terlalu merepotkan-Mu,
Jika terlalu berkhianat atas karunia-Mu.
Namun, berbanggalah hati ini, Wahai Tuhan…
Karena Engkau masih bersedia memberikan karunia-Mu kepada kami.

Fabiayyi aalaai rabbikuma tukadzziban
Tiada nikmat dan karunia-Mu yang kami dustakan

#99 Rumput Cinta 15: AL QAHHAR

Duhai yang menguasai diri
Duhai yang menghalangi hati
Duhai yang ingin menang sendiri
Duhai yang ingin bahagia sendiri

Duhai nafsu amaraah
Kikirku, pelitku, tamakku, rakusku,
Hasudku, bodohku, sombongku, dan hubbud duniawiku
Berlayarlah dari dadaku
Menjauhlah dari qalbuku

Duhai nafsu lawwamah
Menghina, mencela, menipu, bangga diri, mengghibah,
Riya’, zhalim, dusta, dan lupa
Enyahlah dari hatiku
Pergilah dari niatku

Berlabuhlah wahai nafsu mulhimah
Agar ruhku menyempurnakan kehidupan
Temani aku wahai nafsu muthmainnah
Agar rahasia dalam niatku selalu terjaga
Dekap aku wahai nafsu rodhiyah
Agar rahasia di jantungku terjaga Ilahiyah
Hidupi aku wahai nafsu Mardhiyyah
Agar nafasku dalam lautan makrifah
Diamlah bersamaku wahai nafsu kamilah
Agar hidup dan matiku dalam sembah

Ya Qahhar, Engkaulah yang Maha Menaklukkan
Engkaulah Yang Maha Membinasakan,
Engkaulah Yang Maha Mengakhirkan,
Engkaulah Yang Maha Menciptakan,
Engkaulah Yang Maha Mengamankan
Dan, Engkaulah Tempat kembalinya sebaik-baiknya keadaan.

Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).

#99 Rumput Cinta 14: AL GHAFFAR

Ketika keinginan tak kunjung terpenuhi,
Bertanyalah pada diri, sebaik apa tabiatmu!
Ketika cita-cita tak kunjungi terjadi,
Renungkanlah pada diri, sebaik apa usahamu!
Ketika impian hanya berlalu dalam mimpi,
Berkacalah pada diri, sesempurna apa amalmu!
Ketika keharusan tak kunjung menjadi nyata,
Bertafakurlah membawa diri, semulia apa pahalamu!
Ketika bahagiamu tergantikan dengan tangismu,
Bermuhasabahlah, sesempurna apa taubatmu!

Sebaik apa tabiatmu?
Sucikah jasadmu?
Sebaik apa usahamu?
Sucikah pendapatanmu?
Sesempurna apa amalmu?
Sucikah dari riya’mu?
Semulia apa amalmu?
Sucikah dari busung dadamu?
Semulia apa pahalamu?
Sucikah dari dosamu?
Sesempurna apa taubatmu?
Sucikah dari hatimu?

Oh… Ya Ghaffar,
Ternyata jasadku berbau
Ternyata pendapatanku kotor
Ternyata riya’ku bermasa-masa
Ternyata sombongku tiada usai
Ternyata hatiku jauh dari keikhlasan
Dan, ternyata kesemuanya masih selalu ada

Pantaslah, kesemuanya itu menjadi tabir
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi bebatuan besar
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi beban pikulan
Pantaslah, kesemuanya itu menjadi gunung-gunung
Dan, pantaslah kesemuanya itu menjadi penghalang

Penghalang keinginan
Penghalang cita-cita
Penghalang impian
Penghalang kenyataan
Penghalang bahagia

Ampuni kami,
Ampuni aku,
Ampuni aku dan kami semua
Wahai Yang Maha Pengampun
Agar kesemuanya kau berikan!

Wahai Allah, Tuhan kami, kami telah mendzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al A’raf [7] ayat 23)
 

Sample text

Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua