Ads 468x60px

Rabu, 14 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 9: AL JABBAR

Mencoba mengitari indah-Mu tanpa abjad lagi
ku rasakan, kehendak nyata-Mu mengalir mengairi
Takkan sanggup bagi diri ini mengingkari apapun itu dan ini
Wahai Al Jabbar
Wahai Yang Berkehendak

Nada indah sang hujan
di tepian malam dalam lamunan
Sebuah kehendak nyata untuk Engkau buktikan
bahwa kehendak-Mu mengantarkan kelelapan

Ku tatap gelapnya malam nan suram
terlukislah sketsa tadabbur dalam lautan kesombongan
keangkuhan selama ini yang kau sembunyikan
ternyata adalah ujian

ku pandangi hamba-Mu yang terkapar lelap karena sejuknya malam
di antara keduanya, pasti ada Engkau
Yang Maha Berkehendak
Kemudian, kehendak-Mu takkan sanggup dilukiskan
apalagi diingkarkan.

Ya Jabbar
"Janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami, beban yang berat, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb-kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami, apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." – (QS.Al Baqarah [2] ayat 286)

#99 Rumput Cinta 8: AL 'AZIZ

Anallahu al 'aziizu al hakiimu, firman-Nya kepada Musa
Lemparkanlah tongkatmu dan jangan pernah takut kepada siapapun kecuali kepada-Ku

Aku-lah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Zuhudlah dari kemewahan dunia dan jangan menyombongkan diri
Innahu Anallahu al 'aziizu al hakiimu
Zaman selalu Aku awasi, dan janganlah berbangga diri.

Dia-lah Yang 'Aziiz
Maha Perkasa, kukuh, dan penuh kekuatan
Dia-lah Yang Maha Berwibawa
Namun, masih banyak diantara kita yang berbangga.

Al 'Aziiz tidak akan goyah dari sombong manusia
karena kesombongan adalah
hanya milik-Nya yang tak tergoyahkan oleh apa-apa.

"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).
Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang buruk (di dunia), dan mereka di akhirat,
adalah orang-orang yang paling merugi."
(QS. An Naml [27] ayat 4-5)

Minggu, 11 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 7: AL MUHAIMIN

Allah, tidak ada Tuhan Selain Dia
Laksamana Yang Maha Suci, dan Maha Memelihara

Memelihara tidak sebatas untuk jasad semata
Untuk detak jantung dan usia manusia juga
Haimana selalu memelihara ciptaan-Nya
Akankah kita menyia-nyiakannya?
Iman dan Ilmu yang diberikan-Nya
Marilah kita manfaatkan untuk meneladani sifat-Nya
Impikan dan tadabburi bagaimana cinta-Nya kepada kita, karena
Nurani kita pun senantiasa dalam pemeliharaan-Nya

"Ya Tuhan kami, Rahmat dan Ilmu yang Engkau Miliki, sungguh meliputi segala sesuatu.
maka, berilah ampunan atas taubat hamba-hamba-Mu yang selalu mengikuti jalan agama-Mu,
dan peliharalah kami hamba-Mu dari azab neraka-Mu" (QS. Al Mu'min [40] ayat 7)

#99 Rumput Cinta 6: AL MU'MIN

Apakah yang membuatmu gelisah, kawan?
Lakukan saja segala yang kau anggap baik, dan jangan takut untuk sebuah kebenaran

Musuh kita yang pertama adalah diri kita sendiri, kata orang
Untuk melawan musuh itu adalah dengan kebijakan, bukan keburukan
Musuh kita yang kedua adalah syaithan
Ia takkan lengah untuk terus merasuki kita selama-lamanya
Namun, hempaskan saja dengan kebajikanmu, bukan keburukanmu


Amina adalah pembenaran, ketenangan, dan keamanan
Lenyapkan saja semua kegelisahan itu mulai dari sekarang dan untuk selamanya

Mukmin sejati selalu bersama Al Mu'min
Untuk apa kau gundahkan dan gelisahkan kehidupan
Mu'min, Sang Pemberi Rasa Aman dan Ketenteraman selalu ada bersamamu
Ingatlah Dia selalu, kemudian tebarkanlah kedamaian dan ketenangan
Niscaya akan kau raih jalan yang jauh dari ketidakberimanan.

"Orang-orang yang itu, tidak mencampuradukkan keimanan mereka dengan kesyirikan.
Mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan, dan mereka dalam petunjuk Tuhannya" (QS. Al An'am[6] ayat 82)

Sabtu, 10 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 5: AS SALAM

Akar katanya adalah Saliima
Selamat, sejahtera, penuh damai, dan tanpa malapetaka

Segala keselamatan adalah milik-Nya
Apapun yang bersumber dari-Nya pasti tiada aib dan kurangnya
Laksana apapun tidak akan mampu membandingkan
Apalagi menirukan, namun
Meneladaninya sungguh memuliakan kehidupan

As Salam, Maha Pemberi Keselamatan
Saliima, terhindar dari buruk perbuatan dan penuh keselamatan

Sebarkan kedamaian dan kesejahteraan
Akan kau raih kedamaian dan kebaikan
Lantunkan salam keselamatan
Ambil langkah dengan sucinya jiwa
Mulailah meneladani-Nya agar petaka diselamatkan.

dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan "salam" (kata-kata yang mengandung keselamatan). -- [Qs. Al Furqan (25) ayat 63]

Jumat, 09 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 4: AL QUDDUS

Al Qur'anul Karim mengulangnya dalam dua pujian
Laa ilaaha illahu al malikul quddus

Quddus karena kesucian-Nya
Untuk menyempurnakan sifat Ke-Maharajaan-Nya
Dia yang paling bersih dari segala salah dan noda
Dia Yang Quddus, atas korupsi dan sesat khianat
Untuk-Nyalah segala kesucian sesungguhnya, dan
Siapapun tidak akan mampu mengimajinasikannya

Allah Maha Suci dari segala yang disekutukan
Laa ilaaha illa huw... karena Dia tiada tandingan-Nya

Qur'an melukiskan demikian
Untuk kita jadikan acuan
Dimana hidup hari ini penuh kesyirikan
Dunia menjadi tujuan, dan
Untuk akhirat sering dilupakan
Sementara Dia Yang Maha Quddus selalu menyaksikan.

“Dialah Allah yang tiada Tuhan Selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka sekutukan” (Q.S. Al Hasyr:23)

#99 Rumput Cinta 3: AL MALIK

Alam semesta ini tercipta
Lantaran kuasa Dia Yang Maha Raja

Mengapa masih ada tanda tanya?
Akankah ada keraguan dalam mengakuinya?
Lihat dan renungkanlah dengan seksama
Isi alam semesta dalam Kemahakuasaan-Nya
Kemudian, merunduk malulah atas dosa dalam papa

Al Malik itu Yang Maha Raja 
Lentera kuasanya adalah milik-Nya dengan leluasa

Masih adakah kau ragukan Dia?
Ataukah masih terbersit sombongmu dalam busung dada
Lihatlah sekali lagi, kemudian renungkanlah semua dosa
Ingatlah Dia, Yang Maha Kuasa Diantara yang merasa raja
Karena Kuasa-Nya akan abadi sepanjang masa

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka.” (QS.3:190-191)

Rabu, 07 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 2: Ar Rahim

Adakah kau rasakan di kalbu itu, tatkala
Rahmat tiada henti menyelimutimu

Rasakanlah dengan sungguh-sungguh
Allah ada di setiap helaan napasmu tanpa resah
Hari-harimu pun akan selalu indah
Imajinasi duniamu pun melemah
Mahkamat kemuliaanmu pun tak lekas punah

Ambillah langkah
Raihlah berkah

Rahiima, selalu merekah
Ar Rahiim tiada latah
Harapmu pun tergapai sudah
Impianmu akan berbuah
Maha Penyayang-Nya tercurah melimpah ruah.

"Ya Tuhanku, berilah ampun dan (berilah) rahmat,
karena Engkaulah Pemberi Rahmat yang terbaik" (QS. Al Mu'minun [23] ayat 118)

Senin, 05 Januari 2015

#99 Rumput Cinta 1: Ar Rahman

Awal mula kau tercipta
Rahim ibundamulah yang menjadi pelita

Rusuk dan tulangmu belum tercipta
Amalmupun belum sempat terungkap asa
Himpitan nuthfah, alaqah, dan mudghah seiring berirama
Membalutlah tulang belulang itu menjadi daging yang maha sempurna
"Allahu Rabbiy, Engkaulah Tuhanku" terkata
Nasy'ah Khalqan Akhar dalam sumpahmu dikala ruh menyatu dalam  seluruh jiwa

Alangkah sering lupanya kita
Ruh yang berirama sumpah kesaksian itu seakan tidak menyatu dalam kehidupan nyata.

Rasakanlah setiap saat dalam napasmu yang tengah terjaga
Allah selalu menagih sumpahmu yang dahulu kala, sehingga
Hari-harimu selalu meyakini "Dia" Yang Maha Esa
Matimupun, berkisah bersama "Dia" Yang Rahiima
Akhiratmupun jua dalam kasih sayang-Nya.
Nasibmu pun akan bahagia bersama yang dicinta.

"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami
dan berilah kami rahmat,
Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik" (QS. Al-Mu'minun[23] ayat 109

Sabtu, 03 Januari 2015

Akhlaq Mulia Manusia yang Dihina

Di sudut jalan pasar itu,
seorang pengemis buta tengah menunggu
makanan dan berkeping-keping dinar
untuk menyambung hidupnya hari itu

Setiap kata yang terungkap dari pengemis buta itu
adalah seruan kebencian
Setiap kata yang terucap dari pengemis tua itu
adalah seruan petaka kehinaan

"Muhammad itu bukan nabi"
"Muhammad itu pembohong"
"Muhammad itu pendusta"
"Muhammad itu ..."
dan seterusnya dengan kekejian

Kemudian, Dengan penuh keikhlasan
sesosok manusia pilihan pun tiba
membawa makanan
kemudian menyuapi kakek tua itu.

Buatmu yang Sedang Menatap

Malam-malam kau lalui, mungkin dengan tangisan. 
Tapi, yakinlah itu adalah sungainya syurga. 
Hari-haripun kau lalui dengan lara, 
namun yakinlah bahwa itu penghapus dosa. 

Jika yang kita tangisi adalah masa lalu, 
maka mulai kapan kita membicarakan masa depan 
untuk kebahagiaan. 
Masa lalu adalah tauladan, 
supaya tidak menyesal disetiap kehidupan. 

Salah dan khilaf duluan 
pasti akan menjadi perisai 
dan pukulan menuju kebahagiaan.

Untukmu yg Sedang Menatap, 

marilah kau mendekat, 
kita songsong bermilyar-milyar rahmat 
sebagai bukti kita ingin bahagia karena Ridho Tuhan. 

Berilah nurani berkata kemudian dengarkanlah. 
Semoga dengan itu kau rasakan 
'ruh Tuhan' selalu menemani di setiap keberkahan.

"Dan barang siapa yg brtaqwa kpada Alloh,

nicaya Allah mnjadikan baginya kemudahan dalam urusannya" 
(terj. Data Suci QS. At Thalaq ayat 4)

23 Oktober 2011

Di Episode Subuh Nan Ceria

Sejuknya kalbu, 
penuh dengan irama tasbih, tahmid, tahlil, takbir, shalawat. 
Amarah teredam karena embun Malaikat Subuh, 
jiwa-jiwa penuh harap menunaikan sesembahan takwa 
dalam ihsan dan kekhusyu'an. 

Betapa indahnya, kumandang doa Qunut menyertai 
sebagai penolak bala' & kekufuran. 
Matahari fajar menerangi jagad raya 
sebagai bukti akan kuasa-Nya. 

Di perantauan, ku mohon "Mama, bangunlah dalam doa
untuk anakmu yg mengharap cinta sesosok wanita shalehah". 
"Kakak, bangunlah & marilah kita doakan Bapak di alam makbarah". 
"Keponakan tercintaku,
bangunkanlah tetangga sekelilingmu
supaya terbiasa mendengar tangis shalehmu".

"Calon pndamping hidupku, 
marilah kita ikhlaskan diri utk sama-sama berdoa, 
semga Subuh membangunkan hasrat keimanan kita 
sehingga tidak ada lagi keraguan menjemput semua impian & harapan".
"Murid-muridku, raihlah cita2mu lewat ilmu di waktu subuh, 
supaya tentram hdupmu". 
Dan akhirnya, kita semua janganlah ragu untuk hari bahagia ini.

24 Oktober 2011

Akankah Seperti Ini?

Merenungi hari-hariku di pagi yg penuh kepasrahan.
Mengarungi bahtera nasib dalam padunya duka lara.
Melihat indah senyum burung-burung yang tidak tahu
'beban' apa yang dirasakan oleh tatapan mata.

Ya, 'Beban kesendirian'. 
Ingin sebnarnya ku lalui dengan penuh makna, 
namun begitu ada kok berlalu begitu saja.
Selalu ku mohon jawabannya kepada Ilahi.
Namun, semakin saja jiwa dan perasaan ini membuncah
tanpa realisasi. 

Hanya kepasrahan yang membuat tenang jiwa ini. 
Mungkin, ada yg lebih baik yg akan Kau hadirkan utukku, Rabb? 
Kalau memang seperti itu, segerakanlah supaya 
ku rasakan ibadah indah dalam sembah di atas sajadah bersamanya!

Mataram, 22 Oktober 2011

Sulitnya Mengungkapkan Sesuatu

Mungkin sudah takdir bagi hati ini
mengharap dan terus menerus berharap
namun, tidak memberanikan diri
untuk menemui bibir
mengungkapkan perasaan
dan semua yang dirasakannya.

aku jatuh cinta sebenarnya
tapi, aku bingung
aku bimbang
aku ragu
aku takut
dan
akhirnya
kecewa....

(Mataram, 9 Juni 2011)

JANGAN DIAM, UNGKAPKAN SUPAYA TIDAK MENYESAL!

akankah semuanya harus berlalu saja?
akankah semuanya harus berhenti dengan penyesalan?
antara kita mungkin jauh,
namun antara hatimu dengan hatiku mungkin dekat.

bukan berarti semuanya harus terjadi dengan "Diam"
melainkan harus berhenti tanpa penyesalan.

ungkapkan apa yang kau rasakan
supaya hati tenang untuk melihat keadaan.
bicaralah apa yang kau anggap keyakinan
supaya tentram niat dan ketulusan.

Jangan Diam, Ungkapkan Supaya Tidak ada Penyesalan!!!

(Mataram, 25 Juni 2011)

Kamis, 01 Januari 2015

Kepada Siapa Hujan Itu Merindu???

Tanpa malu-malu,
Ia pun syahdu melepaskan rindu
Tanpa isyarat apapun,
Ia pun dengan leluasa membasahi sunyi

Anakku pun tiba-tiba menangis ketakutan
Terjaga, karena suara yang tanpa malu-malu itu
Mencari mamanya karena desiran sang sunyi
yang dibasahi rindu.

Cari Mama, Pak...!
Ungkapnya dengan penuh rindu
Iya Sayang, Mama lagi makan.
Cari Mama, Pak...!
Tentangnya kembali.

Kemudian ku dekap sang buah hati
Ku bawa ia menuju mamanya tercinta
yang tengah asyik menikmati santapan malamnya
yang tengah syahdu mengumpulkan makanan untuk buah hatinya.

Mamanya pun melepaskan makanan enaknya
Membawa buah hatinya kembali dalam dekapan lelapnya
Tanpa takut,
Jika sang perindu kembali turun dengan lantangnya.

Tiba-tiba terbersit dalam nestafaku,
mengenang korban "Air Asia" yang begitu memilukan.
mensketsakan rindu keluarganya yang menantikan mereka pulang
mengilustrasikan asa Bapak dan Ibunya yang menunggu buah tangan.

Namun, yang dirindukan telah menjadi jasad dan dalam pencarian.
yang menjadi asa berbuah tangan menjadi karangan bunga,
bahkan peti jenazah yang siap untuk diikhlaskan.
Tidak dapat terbayangkan bagaimana nuansanya.

Mungkin,
Kepada merekalah hujan itu menunjukkan rindunya
Kepada merekalah hujan itu melepaskan kerinduannya
dan,
Sebagai isyarat bagi kita semua dengan dinginnya,
membayangkan untuk disyukuri
Karena kita bukan diantara mereka yang menjadi korban.

Terima kasih hujan,
Engkau bagian Rahmat Yang Kuasa
untuk sama-sama direnungkan
sembari mngucapkan, "Rabbana Maa khalaqta haa dzaa baathilan"
(Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia)
"Subhaanaka faqinaa 'adzaabannaar"
(Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka)

{Mataram, 01 Januari 2015]

Bukan Dijadikan Penyesalan, Itu Anugerah Yang Seharusnya Disyukuri

Mungkin kita terlalu memilih...
Mungkin kita terlalu egois...
atau,
kita terlalu ingin level kita yah di atas rata-rata semua orang.

Padahal yang seharusnya dijadikan tujuan kan "Ketaqwaan"
mungkin terlalu banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga konsep tujuan utama itu seringkali kita abaikan.
termasuk juga saya sendiri, dan ingin berusaha mengkaji diri....

Masalah Hidup
hidup enak, banyak keuntungannya... tidak banyak melepas energi mencari ketentraman.
itu bagi orang yang "taqwa" kan???
nah, bagaimana enaknya hidup orang yang tidak "taqwa"?
Tidak pernah enak sebenarnya, namun mereka sendiri yang kegombalan menganggap dirinya enak. padahal yah, di dalam diri mereka mungkin tersimpan sesuatu yang sangat mengerikan.

Masalah Cinta
banyak orang yang menganggap, cintanya orang kaya, cantik/tampan saja yang mengenakkan dan membahagiakan.
namun, pada hakikatnya semuanya kan sudah jelas,
cintanya orang yang bahagia adalah cintanya "orang-orang baik untuk yang baik juga" (al ayaah)

inilah sebenarnya yang ingin saya ungkap.
bertahun-tahun dalam penantian sebenarnya, namun ketika menyadari akan hakikat "kebaikan", bukankebaikan manusianya dari dulu namun kebaikannya saat ini. kalau memang boleh memilih, mana yang dipilih dari cinta kita, baiknya di masa dulu atau baiknya di masa sekarang sih????

ah, nggak nyambung...

hanya orang yang mengerti yang dapat mengambil ibrah dari catatan sederhana ini...
may be useful

KETIKA MUSIBAH ITU BERNAMA "PERTIKAIAN"

Anakku, masih ingatkah kalian
ketika bayimu, dalam kegalauan
ketika kecilmu, dalam keluguan
ketika dewasamu, dalam keraguan
dan... ketika kini kalian
dalam kekejian.

tersadarkah kalian
bahwa engkau adalah dasar dari kebaikan
bahwa engkau adalah tiang dari kesungguhan
bahwa engkau adalah tonggak
dari kemuliaan dan harapan

Kini, kegalauanmu, keluguanmu, dan keraguanmu itu
menjadi darah bersejarah untuk sebuah kebodohan
menjadi bakteri dosa dalam kebencian
menjadi virus untuk sebuah permusuhan

Anakku...
kalian adalah manusia termulia
kalian adalah manusia terpuji
kalian adalah manusia kaca datar
untuk cerminan bahwa mudamu
adalah inspirasi indahnya kegemilangan negeri ini.

Ya Tuhan, selamatkanlah anak-anak kami
dari pertikaian yang berujung musibah.
dari musibah yang berujung pertumpahan darah
dari ujian yang berakhir dendam kemelaratan.

Jagalah mereka
bisikkanlah qalbu mereka
untuk mengenal dirinya
dan, mengenal siapa Engkau yang sebenar-benarnya!!!

(Mataram, 13 Oktober 2012)

DALAM LINGKARAN BAIT-BAIT ITU

mari kita luangkan waktu yang indah ini
kemudian,
kita alunkan langkah merambah lembah
yang tak surut dari melodi yang merendah

kemudian,
setiap demi setiap ucapan kita
kau yang tangkap
aku yang catat

setelah itu,
setiap demi setiap santun merdu kita
aku yang dekap
kau yang penakan

hingga...
dalam lingkaran bait-bait itu
selalu ada aku dan dirimu
saling bertutur padu
kemudian menjadi satu
berdiameter tanpa jari-jari yang pasti

Mataram, 30 Maret 2014

Ketika yang Hampa itu Air Mata

Mengenang masa lalu
bagaikan menari di atas awan
mengenang masa lalu
bagaikan bernyanyi tanpa nada

menari di atas awan
hanya konotasi dan majas berlebihan
bernyanyi tanpa nada
hanya metamorfosa sang amphibia

Masa lalu kita
adalah cermin tawa
masa lalu duka
adalah lentera dalam warna
masa laluku
adalah gambaran asa
masa lalumu
adalah kisah yang terkubur bersama foa

kini, air mata telah hampa
sekarang, hampa sudah air mata
untuk sebuah kisah lama
dalam sejuta makna

(Mataram, 22-0402014 / 23:52 Wita)

Dalam Sebuah Harapan


(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
(QS. Al Kahfi ayat 10)


Jika Cinta Memanggilku,
Terpanggilkah engkau...?

Cinta adalah sebuah isyarat memerdekakan diri dan perisai menenangkan qalbu dari beberapa tipu daya yang memang menipu. Itu menurutku. Pengkategorian cinta bagiku hanya 2, yaitu cinta sejati dan cinta tak sejati.

Cinta sejati adalah cinta yang memberikan kekuatan kehidupan. Baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Mengapa? Karena dengan cinta yang tulus, dengan cinta yang menerima apa adanya, dengan cinta yang saling mengisi, dengan cinta yang bahu membahu, dengan harapan demi harapan, akan mampu merubah takdir lewat doa-doa dan pengharapan.

Sedangkan cinta tak sejati adalah cinta yang memberikan kelemahan kehidupan. mengapa? Karena tanpa kesejatian, maka apapun dapat kita kolaborasikan dengan cinta itu. Oleh karenanya, cinta tak sejati akan merobohkan dan melemahkan hidup dengan dosa-dosa yang kita lakukan.

Nah, yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana sih cinta sejati itu? Cinta sejati bercirikan kekuatan. Sekali lagi “kekuatan”. Ketika kita dipanggil olehnya, maka kekuatan untuk menggapainya pun semakin terarah. Ketika cinta memanggil, bukankan hasrat kita untuk menujunya dengan berbagai cara? Ingat, cara-cara menggapainya pun sudah ada lho...! Apa? Dengan do’a dan pasrah. Jika tanpa doa dan kepasrahan, maka cinta itu “tidak sejati”. Mengapa? Karena cinta itu butuh siapa yang memberikan cinta itu dan memberikan peta petunjuk untuk memaksimalkan tujuan cinta itu sendiri.

KOALISI

dulu berselisih
kini berduyun-duyun dalam rusuh
dulu bergandengan tangan
kini beramai-ramai melambaikan tangan

dulu saling tatap pandang
kini pandang memandang
dulu hitung-hitungan
kini incar jabatan

koalisi
garis syetan
lingkaran iblis
dalam boneka pujaan

satu akal-akalan
yang satunya dalam ketakutan
yang lainnya dalam kebingungan
satunya lagi yakin dalam gandengan

republik ini dalam senggama
blusukan dalam incaran
kiyai ikut-ikutan
yang sudah lelah disepelekan

koalisi
menantang adzab Tuhan
koalisi
dendang kekejian
koalisi
drakula kehausan
tidak punya tujuan
dahaga karena keletihan
setelah dendam terkalahkan

(Mataram, 13/05/2014)

KIYAI DAN AMBISINYA

Lihatlah kilahnya
dengan fasih lidahnya
menghafal kalam Ilahi
dalam ambisi dunianya

Pandangilah bibirnya
lembut berbahasa
padahal hatinya
kali bertumpuk sampah

Tataplah senyumnya
dengan semangat nyali
berkata, "Soleh"
berucap, "Iman"

dari kilahnya
dari bibirnya
dari senyumnya
nampak "Ambisi"
seperti petisi
menyerang dari nurani
untuk matinya harga diri

Mataram, 14 Mei 2014

#4 DI BERANDA CINTA

Klik saja supaya kau mengerti
supaya kau tahu aku
agar kau mengerti inginku
kemudian pikir dan berpikirlah

apa yang kau lihat?
senyumku ataukah kepiawaianku?
atau, mungkin saja kata-kataku
yang bisa menyejukkan nuranimu

ada fotoku
ada statusku
ada data diri lengkapku
pahamilah...

jika kau sudah mengerti,
kemudian kau pahami,
lantas kau tahu
buka saja lagi...

ada gambaran kehidupan di sana
ada cerita masa suramku juga
ada waktu ketika aku sedang berpikir derita
ada asa dalam sebuah lara.

mungkin nasib kita sama
atau mungkin jauh berbeda
di beranda cinta ini
marilah kita satukan cita
bertemu untuk tidak bersua.

(Mataram, 17 Mei 2014)

#3 Dengan Lantang Aku Menertawaimu

Karena bodohnya kau
Karena penyesalan kau
Karena penghinaan kau
Karena kurang ajar kau
Karena janji palsu kau
Karena materialistis kau
Karena ketulian kau
Karena kesombongan kau
Karena keluguan kau

Kini sebagai balasan Tuhan
Setelah kau nodai cinta tulusku dulu.
Kini sebagai hikmah dari Tuhan
Bahwa yang kau burukkan dariku
Ternyata kau pun akan memikulnya juga

Mataram, 23 Mei 2014

#2 Selamat Tahun Baru Hambaku

Banyak diantara mereka yang mengharamkannya
Tidak semua orang gembira menyambutnya
Sebagian kecil orang yang menghalalkannya
Hampir semua orang mengagungkan dan menanti kehadirannya

Padahal,
Fenomenanya bak sebuah pintu untuk dibuka
Ibaratnya tamu yang baru berkunjung malu ke rumah sahabatnya
Misalkan buku dengan sampul mewah, namun isinya belum diketahui baik buruknya

Memang,
Menurut sejarah haramnya didasarkan pada sebuah rekayasa
Menurut aturan menggembirakannya pun sah-sah saja
Menurut kajian halalnya pun tidak perlu difatwakan
yang terpenting, pemaknaannya untuk kebaikan kehidupan

Yang mengharamkan, kan tetap mengacu padanya
Yang menggembirakan, pastinya diguyur hujan dan subuhnya kesiangan
Yang menghalalkan, do'a dan harapan disusun begitu rapi menyongsongnya
dan, yang mengagungkan dan menantikannya,
ada rencana besar untuk segera disiapkan

Sejatinya kita saksikan
Di luar sana Perayaannya sungguh berlebihan, dan wajar untuk diharamkan
Namun, jika dipestakan dengan bakar ikan,
kemudian santap malam bersama yang dicinta itu sah-sah saja
Apalagi, Jika peringatannya diiringi muhasabah untuk perenungan
akan jauh lebih halal dan penuh keberkahan.

Yang Mengharamkan,
Yang Menghalalkan,
Yang Membolehkan
Usahlah didebatkan
Karena Orang-orang berilmu dulunya pun tidak pernah mempermasalahkan

Yang terpenting bagi kita hari ini adalah
semoga Tuhan mengucapkan "Selamat Tahun Baru Hambaku" untuk kita
dan, sumpah-Nya dengan "Waktu" kita renungkan untuk
menapaki kehidupan bersama-Nya dalam cahaya cinta dan Rahman Rahim-Nya.

Faidza faraghta fanshab
Wa ilaa Rabbika farghab!
Jika Satu urusan telah diselesaikan, Maka Selesaikanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh
Dan, hanya kepada-Nyalah kita semua berharap!

(Mataram, 1 Januari 2015)

 

Sample text

Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua