Ads 468x60px

Kamis, 01 Januari 2015

Kepada Siapa Hujan Itu Merindu???

Tanpa malu-malu,
Ia pun syahdu melepaskan rindu
Tanpa isyarat apapun,
Ia pun dengan leluasa membasahi sunyi

Anakku pun tiba-tiba menangis ketakutan
Terjaga, karena suara yang tanpa malu-malu itu
Mencari mamanya karena desiran sang sunyi
yang dibasahi rindu.

Cari Mama, Pak...!
Ungkapnya dengan penuh rindu
Iya Sayang, Mama lagi makan.
Cari Mama, Pak...!
Tentangnya kembali.

Kemudian ku dekap sang buah hati
Ku bawa ia menuju mamanya tercinta
yang tengah asyik menikmati santapan malamnya
yang tengah syahdu mengumpulkan makanan untuk buah hatinya.

Mamanya pun melepaskan makanan enaknya
Membawa buah hatinya kembali dalam dekapan lelapnya
Tanpa takut,
Jika sang perindu kembali turun dengan lantangnya.

Tiba-tiba terbersit dalam nestafaku,
mengenang korban "Air Asia" yang begitu memilukan.
mensketsakan rindu keluarganya yang menantikan mereka pulang
mengilustrasikan asa Bapak dan Ibunya yang menunggu buah tangan.

Namun, yang dirindukan telah menjadi jasad dan dalam pencarian.
yang menjadi asa berbuah tangan menjadi karangan bunga,
bahkan peti jenazah yang siap untuk diikhlaskan.
Tidak dapat terbayangkan bagaimana nuansanya.

Mungkin,
Kepada merekalah hujan itu menunjukkan rindunya
Kepada merekalah hujan itu melepaskan kerinduannya
dan,
Sebagai isyarat bagi kita semua dengan dinginnya,
membayangkan untuk disyukuri
Karena kita bukan diantara mereka yang menjadi korban.

Terima kasih hujan,
Engkau bagian Rahmat Yang Kuasa
untuk sama-sama direnungkan
sembari mngucapkan, "Rabbana Maa khalaqta haa dzaa baathilan"
(Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia)
"Subhaanaka faqinaa 'adzaabannaar"
(Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka)

{Mataram, 01 Januari 2015]

Bukan Dijadikan Penyesalan, Itu Anugerah Yang Seharusnya Disyukuri

Mungkin kita terlalu memilih...
Mungkin kita terlalu egois...
atau,
kita terlalu ingin level kita yah di atas rata-rata semua orang.

Padahal yang seharusnya dijadikan tujuan kan "Ketaqwaan"
mungkin terlalu banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga konsep tujuan utama itu seringkali kita abaikan.
termasuk juga saya sendiri, dan ingin berusaha mengkaji diri....

Masalah Hidup
hidup enak, banyak keuntungannya... tidak banyak melepas energi mencari ketentraman.
itu bagi orang yang "taqwa" kan???
nah, bagaimana enaknya hidup orang yang tidak "taqwa"?
Tidak pernah enak sebenarnya, namun mereka sendiri yang kegombalan menganggap dirinya enak. padahal yah, di dalam diri mereka mungkin tersimpan sesuatu yang sangat mengerikan.

Masalah Cinta
banyak orang yang menganggap, cintanya orang kaya, cantik/tampan saja yang mengenakkan dan membahagiakan.
namun, pada hakikatnya semuanya kan sudah jelas,
cintanya orang yang bahagia adalah cintanya "orang-orang baik untuk yang baik juga" (al ayaah)

inilah sebenarnya yang ingin saya ungkap.
bertahun-tahun dalam penantian sebenarnya, namun ketika menyadari akan hakikat "kebaikan", bukankebaikan manusianya dari dulu namun kebaikannya saat ini. kalau memang boleh memilih, mana yang dipilih dari cinta kita, baiknya di masa dulu atau baiknya di masa sekarang sih????

ah, nggak nyambung...

hanya orang yang mengerti yang dapat mengambil ibrah dari catatan sederhana ini...
may be useful

KETIKA MUSIBAH ITU BERNAMA "PERTIKAIAN"

Anakku, masih ingatkah kalian
ketika bayimu, dalam kegalauan
ketika kecilmu, dalam keluguan
ketika dewasamu, dalam keraguan
dan... ketika kini kalian
dalam kekejian.

tersadarkah kalian
bahwa engkau adalah dasar dari kebaikan
bahwa engkau adalah tiang dari kesungguhan
bahwa engkau adalah tonggak
dari kemuliaan dan harapan

Kini, kegalauanmu, keluguanmu, dan keraguanmu itu
menjadi darah bersejarah untuk sebuah kebodohan
menjadi bakteri dosa dalam kebencian
menjadi virus untuk sebuah permusuhan

Anakku...
kalian adalah manusia termulia
kalian adalah manusia terpuji
kalian adalah manusia kaca datar
untuk cerminan bahwa mudamu
adalah inspirasi indahnya kegemilangan negeri ini.

Ya Tuhan, selamatkanlah anak-anak kami
dari pertikaian yang berujung musibah.
dari musibah yang berujung pertumpahan darah
dari ujian yang berakhir dendam kemelaratan.

Jagalah mereka
bisikkanlah qalbu mereka
untuk mengenal dirinya
dan, mengenal siapa Engkau yang sebenar-benarnya!!!

(Mataram, 13 Oktober 2012)

DALAM LINGKARAN BAIT-BAIT ITU

mari kita luangkan waktu yang indah ini
kemudian,
kita alunkan langkah merambah lembah
yang tak surut dari melodi yang merendah

kemudian,
setiap demi setiap ucapan kita
kau yang tangkap
aku yang catat

setelah itu,
setiap demi setiap santun merdu kita
aku yang dekap
kau yang penakan

hingga...
dalam lingkaran bait-bait itu
selalu ada aku dan dirimu
saling bertutur padu
kemudian menjadi satu
berdiameter tanpa jari-jari yang pasti

Mataram, 30 Maret 2014

Ketika yang Hampa itu Air Mata

Mengenang masa lalu
bagaikan menari di atas awan
mengenang masa lalu
bagaikan bernyanyi tanpa nada

menari di atas awan
hanya konotasi dan majas berlebihan
bernyanyi tanpa nada
hanya metamorfosa sang amphibia

Masa lalu kita
adalah cermin tawa
masa lalu duka
adalah lentera dalam warna
masa laluku
adalah gambaran asa
masa lalumu
adalah kisah yang terkubur bersama foa

kini, air mata telah hampa
sekarang, hampa sudah air mata
untuk sebuah kisah lama
dalam sejuta makna

(Mataram, 22-0402014 / 23:52 Wita)

Dalam Sebuah Harapan


(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."
(QS. Al Kahfi ayat 10)


Jika Cinta Memanggilku,
Terpanggilkah engkau...?

Cinta adalah sebuah isyarat memerdekakan diri dan perisai menenangkan qalbu dari beberapa tipu daya yang memang menipu. Itu menurutku. Pengkategorian cinta bagiku hanya 2, yaitu cinta sejati dan cinta tak sejati.

Cinta sejati adalah cinta yang memberikan kekuatan kehidupan. Baik kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat. Mengapa? Karena dengan cinta yang tulus, dengan cinta yang menerima apa adanya, dengan cinta yang saling mengisi, dengan cinta yang bahu membahu, dengan harapan demi harapan, akan mampu merubah takdir lewat doa-doa dan pengharapan.

Sedangkan cinta tak sejati adalah cinta yang memberikan kelemahan kehidupan. mengapa? Karena tanpa kesejatian, maka apapun dapat kita kolaborasikan dengan cinta itu. Oleh karenanya, cinta tak sejati akan merobohkan dan melemahkan hidup dengan dosa-dosa yang kita lakukan.

Nah, yang menjadi pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana sih cinta sejati itu? Cinta sejati bercirikan kekuatan. Sekali lagi “kekuatan”. Ketika kita dipanggil olehnya, maka kekuatan untuk menggapainya pun semakin terarah. Ketika cinta memanggil, bukankan hasrat kita untuk menujunya dengan berbagai cara? Ingat, cara-cara menggapainya pun sudah ada lho...! Apa? Dengan do’a dan pasrah. Jika tanpa doa dan kepasrahan, maka cinta itu “tidak sejati”. Mengapa? Karena cinta itu butuh siapa yang memberikan cinta itu dan memberikan peta petunjuk untuk memaksimalkan tujuan cinta itu sendiri.

KOALISI

dulu berselisih
kini berduyun-duyun dalam rusuh
dulu bergandengan tangan
kini beramai-ramai melambaikan tangan

dulu saling tatap pandang
kini pandang memandang
dulu hitung-hitungan
kini incar jabatan

koalisi
garis syetan
lingkaran iblis
dalam boneka pujaan

satu akal-akalan
yang satunya dalam ketakutan
yang lainnya dalam kebingungan
satunya lagi yakin dalam gandengan

republik ini dalam senggama
blusukan dalam incaran
kiyai ikut-ikutan
yang sudah lelah disepelekan

koalisi
menantang adzab Tuhan
koalisi
dendang kekejian
koalisi
drakula kehausan
tidak punya tujuan
dahaga karena keletihan
setelah dendam terkalahkan

(Mataram, 13/05/2014)

KIYAI DAN AMBISINYA

Lihatlah kilahnya
dengan fasih lidahnya
menghafal kalam Ilahi
dalam ambisi dunianya

Pandangilah bibirnya
lembut berbahasa
padahal hatinya
kali bertumpuk sampah

Tataplah senyumnya
dengan semangat nyali
berkata, "Soleh"
berucap, "Iman"

dari kilahnya
dari bibirnya
dari senyumnya
nampak "Ambisi"
seperti petisi
menyerang dari nurani
untuk matinya harga diri

Mataram, 14 Mei 2014

#4 DI BERANDA CINTA

Klik saja supaya kau mengerti
supaya kau tahu aku
agar kau mengerti inginku
kemudian pikir dan berpikirlah

apa yang kau lihat?
senyumku ataukah kepiawaianku?
atau, mungkin saja kata-kataku
yang bisa menyejukkan nuranimu

ada fotoku
ada statusku
ada data diri lengkapku
pahamilah...

jika kau sudah mengerti,
kemudian kau pahami,
lantas kau tahu
buka saja lagi...

ada gambaran kehidupan di sana
ada cerita masa suramku juga
ada waktu ketika aku sedang berpikir derita
ada asa dalam sebuah lara.

mungkin nasib kita sama
atau mungkin jauh berbeda
di beranda cinta ini
marilah kita satukan cita
bertemu untuk tidak bersua.

(Mataram, 17 Mei 2014)

#3 Dengan Lantang Aku Menertawaimu

Karena bodohnya kau
Karena penyesalan kau
Karena penghinaan kau
Karena kurang ajar kau
Karena janji palsu kau
Karena materialistis kau
Karena ketulian kau
Karena kesombongan kau
Karena keluguan kau

Kini sebagai balasan Tuhan
Setelah kau nodai cinta tulusku dulu.
Kini sebagai hikmah dari Tuhan
Bahwa yang kau burukkan dariku
Ternyata kau pun akan memikulnya juga

Mataram, 23 Mei 2014

#2 Selamat Tahun Baru Hambaku

Banyak diantara mereka yang mengharamkannya
Tidak semua orang gembira menyambutnya
Sebagian kecil orang yang menghalalkannya
Hampir semua orang mengagungkan dan menanti kehadirannya

Padahal,
Fenomenanya bak sebuah pintu untuk dibuka
Ibaratnya tamu yang baru berkunjung malu ke rumah sahabatnya
Misalkan buku dengan sampul mewah, namun isinya belum diketahui baik buruknya

Memang,
Menurut sejarah haramnya didasarkan pada sebuah rekayasa
Menurut aturan menggembirakannya pun sah-sah saja
Menurut kajian halalnya pun tidak perlu difatwakan
yang terpenting, pemaknaannya untuk kebaikan kehidupan

Yang mengharamkan, kan tetap mengacu padanya
Yang menggembirakan, pastinya diguyur hujan dan subuhnya kesiangan
Yang menghalalkan, do'a dan harapan disusun begitu rapi menyongsongnya
dan, yang mengagungkan dan menantikannya,
ada rencana besar untuk segera disiapkan

Sejatinya kita saksikan
Di luar sana Perayaannya sungguh berlebihan, dan wajar untuk diharamkan
Namun, jika dipestakan dengan bakar ikan,
kemudian santap malam bersama yang dicinta itu sah-sah saja
Apalagi, Jika peringatannya diiringi muhasabah untuk perenungan
akan jauh lebih halal dan penuh keberkahan.

Yang Mengharamkan,
Yang Menghalalkan,
Yang Membolehkan
Usahlah didebatkan
Karena Orang-orang berilmu dulunya pun tidak pernah mempermasalahkan

Yang terpenting bagi kita hari ini adalah
semoga Tuhan mengucapkan "Selamat Tahun Baru Hambaku" untuk kita
dan, sumpah-Nya dengan "Waktu" kita renungkan untuk
menapaki kehidupan bersama-Nya dalam cahaya cinta dan Rahman Rahim-Nya.

Faidza faraghta fanshab
Wa ilaa Rabbika farghab!
Jika Satu urusan telah diselesaikan, Maka Selesaikanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh
Dan, hanya kepada-Nyalah kita semua berharap!

(Mataram, 1 Januari 2015)

 

Sample text

Semoga menjadi inspirasi untuk kita semua